Untukmu, lelaki pemilik tatapan sedalam samudera dan senyuman sehangat mentari. Aku tak pernah lupa dengan awal pertemuan kita yang tidak baik-baik saja, rasanya saat itu aku baru saja mengalami bencana besar. Sampai pada akhirnya takdir kembali mempertemukan kita, dan perlahan aku mulai sadar. Bertemu denganmu bukanlah suatu bencana, melainkan suatu keberuntungan yang tidak ada habisnya. Untukmu, lelaki sang pemilik hubungan romantis dengan hujan. Disaat aku sudah mulai menikmati keterpurukanku dan tidak pernah membuka hati untuk siapapun, kamu dengan mudahnya datang dan menghancurkan tembok yang sudah kubangun setinggi mungkin. Untukmu, lelaki yang terukir abadi dalam jiwa. Setiap tindakan dan tutur kata lembut yang keluar dari bibirmu mampu membuatku jatuh cinta lagi dan lagi. Berdampingan denganmu, membuatku merasa hidup bersama jutaan bintang di gelapnya langit malam. Satu harapanku, bisa menghabiskan sisa hidup bersamamu.