Bayangan di Bawah Langit Senja

sebuah kisah yang menggugah tentang shanum, seorang wanita sholeha yang menghadapi tantangan hidup dengan keteguhan dan keberanian. Ditinggalkan oleh ayahnya pada usia tiga tahun, shanum tumbuh dalam lingkungan yang penuh perjuangan. Ibunya, Bu Lestari, adalah sumber inspirasi dan kekuatan, mengajarkannya nilai-nilai keikhlasan dan kerja keras.

Sejak kecil, shanum memiliki impian untuk memberikan pendidikan yang layak bagi perempuan, terutama setelah melihat betapa sulitnya hidup tanpa dukungan penuh dari sosok ayah. Ketika adiknya, Jennaira, jatuh sakit, shanum merasakan tekanan yang semakin berat. Namun, semua kesulitan itu justru memotivasi shanum untuk terus belajar dan memperbaiki diri.

Shanum melanjutkan pendidikan ke pesantren, di mana ia menjadi penghafal Al-Qur'an dan menemukan kedamaian dalam ibadah. Namun, ketika ia mengalami patah hati di usia 21 tahun, ia harus menghadapi trauma emosional yang mendalam. Momen ini memicu keinginan shanum untuk bangkit dan menjalani hidup baru, fokus pada pencapaian impiannya.

Dengan tekad yang kuat, shanum berhasil menyelesaikan pendidikan di universitas dengan jurusan manajemen dakwah dan mendirikan lembaga pendidikan untuk memberdayakan perempuan di desanya. Melalui perjalanan kariernya, shanum tidak hanya menemukan cinta sejatinya, tetapi juga membangun keluarga yang bahagia.

Kisah ini mencapai puncaknya saat shanum dan keluarganya berkumpul di Mekah, mengingatkan mereka tentang arti kebersamaan dan cinta. Setiap langkah perjalanan shanum menggambarkan bagaimana ia mampu mengatasi kehilangan dan mengubahnya menjadi kekuatan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.

Melalui narasi yang menyentuh hati, "Bayangan di Bawah Langit Senja" mengeksplorasi tema keberanian, cinta, dan pencarian makna hidup, serta pentingnya pendidikan sebagai alat untuk mengubah hidup. Cerita ini mengajak pembaca untuk merenungkan arti keluarga, harapan, dan kekuatan untuk bangkit dari keterpurukan.