
jika seseorang bertanya apa itu kebahagiaan, maka dengan kesadaran penuh aku menjawab kebahagiaan adalah lengkapnya sebuah keluarga, jika tidak lengkap setidaknya keluarga tersebut baik baik saja, tidak seperti sekarang. aku ingin membenci takdirku, tapi tak tau bagaimana cara untuk membencinya. entahlah, memang aku yang terlalu bodoh atau memang dasarnya aku terlalu lemah untuk melawan. akan tetapi, dibalik ricuhnya pikiranku ada yang selalu membuatnya tenang. meskipun tidak secara langsung, setidaknya itu membuat pikiranku sedikit lega setelah aku mengeluarkan seluruh unek unek pikiranku dan perasaanku padanya. dia jje, orang yang selalu membuat pikiranku tenang dengan segala responnya.All Rights Reserved
1 part