Ketika anak dari masing-masing pendiri partai politik terbesar menikah, semua orang menganggap hal itu adalah koalisi terbaik sepanjang sejarah. Tidak ada yang tahu bahwa pernikahan keduanya adalah bentuk keegoisan kedua keluarga. Pernikahan Tiasa Sutedjo dan Wibawa Brotohardjo seakan menjadi pembuka bahwa anak-anak dari orang tua yang bersaing masih bisa menjadi teman sehidup semati. Namun, kenyataannya tidak ada cinta, hanyalah nafsu untuk memiliki anak jika ingin berpisah. Tiasa tidak punya cara lain selain menuruti semua kegilaan Wibawa, demi ketenangan dan demi kebebasan dari belenggu pernikahan bagai neraka. Warning: Bisa menciptakan haha-hihi-huhu