'𝐓𝐡𝐞 𝐒𝐞𝐜𝐫𝐞𝐭 𝐓𝐡𝐚𝐭 𝐖𝐞 𝐊𝐞𝐞𝐩'|| heaverweaver || bxb ||

Yang satu seperti papan tulis: tegas, rapi, penuh garis lurus yang selalu mengatur jalannya pelajaran. Ia menjadi tempat segala aturan dituliskan, tempat semua orang menaruh harap agar tidak ada yang salah langkah.

Yang lain bagaikan halaman kosong di buku catatan: santai, ringan, siap menampung coretan-coretan tak terduga. Dari luar tampak acak, namun diam-diam ia menyimpan setiap detail penting, bahkan guratan kecil yang tak disadari.

Di ruang kelas bernama organisasi, keduanya saling melengkapi-satu menjaga disiplin, satu menjaga ritme agar tetap bernapas. Yang satu berdiri di depan, menjadi suara yang memimpin; yang lain bergerak di samping, menjadi tangan yang diam-diam selalu menyiapkan apa yang kurang.

Dan meski tampak sekadar rekan, sesungguhnya ada orbit yang tak terlihat: sebuah perhatian yang tumbuh pelan, terbungkus dalam "kebetulan" kecil di koridor sekolah, di rapat panjang, bahkan di barisan upacara yang sunyi.

Kesadaran itu datang bersamaan dengan rasa getir yang sulit ia sembunyikan. Ada kenangan samar, beban yang belum pernah sepenuhnya ia lepaskan-momen kelam yang selalu ingin ia tutupi dengan tawa dan keakraban. Maka dari itu, lewat kata-kata sederhana, lewat gestur kecil seperti menahan pintu, menawarkan minum, atau sekadar mendengar tanpa menyela, Henry ingin menyampaikan permintaan maaf yang tak pernah ia ucapkan dengan lantang.

Ia tidak tahu apakah Zafir benar-benar mengerti. Namun diam-diam, ia berharap: setiap kali Zafir mendengar ucapannya, atau menangkap perhatiannya yang tanpa alasan, Zafir bisa merasakan satu hal yang pasti-bahwa dirinya benar-benar berharga, setidaknya bagi Henry.

WARNING!!! ⚠️
-BXB
-FIKSI