siang itu, matahari terik menyengat tubuhku... lonceng pertanda istirahatpun berdendan, tanda akan kemerdekaan.. lalu aku pun melangkahkan kakiku, menuju tempat istimewaku, warung bakso kecil dengan penjualnya yang ramah akan mengisi diary siangku ini. saat perut sudah mengambil alih cerita, mataku tersapu oleh sosok yang tak pernah ku lihat sebelumnya. anak barukah? pikirku. sudahlah tak perlu dipikirkan. namun, semakin aku meliriknya diam-diam, aku pun semakin penasaran. hai boy? siapakah dirimu. ah lucu rasanya merasakan semua ini di kala hatiku telah dimiliki. tapi, apalah aku kan masih muda.. benar bukan? oke ku lanjutkan tentang sosok misterius ini.. akhirnya, ku tanyakan kepada seorang temanku, tentang dirinya. ternyata dia adalah salah satu teman dari sahabatku, yang sering diceritakan kepadaku. ah, dunia sungguh sempit? benarkah? tentu! aku sudah sering merasakan kesempitannya..
dia hanya iklan lewat, ya tampangnya yang lumayan memang penggoda mata.. tapi bukankah aku sudah taken? oh ya itu yang selalu ku ingat. suatu saat entah darimana aku menemukan akun facebooknya, dan mulailah kebiasaanku, stalking right. stalker sejati yang bisa membaca setiap untaian katanya di media sosial. setelah ku lhat beberapa statusnya, aku menyimpulkan dia sedang dekat dengan seorang perempuan, tepatnya teman sekolahku saat SMA. esoknya, untuk memuaskan rasa penasaranku, ku tanyakan hal itu kepada temanku . Malang sekali, tak hanya sekedar dekat, ternyata mereka sudah berpacaran selama beberapa bulan. ah, sial sekali, pikirku tertawa dalam hati.
waktu pun berganti, aku pun sudah melupakannya, sampai suatu saat aku bertemu dengannya lagi di seberang jalan. dia sendiri, akupun berjalan sendiri. kami berjalan dari arah berlawanan tanpa saling memperhatikan. koreksi, dia tidak memperhatikanku, hanya aku yang memperhatikan gerak geriknya diam-diam. lucu, kebiasaan itu berlangsung beberapa waktu lamanya. to be continue-
Sky Shaquille dibenci keluarganya saat seseorang mengantarkan surat dari hasil tes DNA yang mengatakan Sha bukan anak kandung daddy dan mommy.
Di usia 8 tahun Sha akhirnya meninggal karna penyakit malaria.
Namun anehnya saat Sha yakin dirinya sudah mati, Sha malah kembali membuka mata dan mendapati dirinya berada diruangan serba putih dengan bau antiseptik. Anehnya lagi ia mendapati daddy yang selama ini membencinya menjadi orang pertama yang menangis haru saat ia membuka mata.
"maafin Daddy Sha"
"ndak au, ni kan dy pi uan"