Sedih rasanya kehilangan sosok seorang Ibu, yaa... Ibu yang selalu ada dalam setiap kondisi, penyemangat dan penyayang, membersamai hingga kini ku beranjak dewasa. Sebelum lanjut bercerita ku kenalkan diri, Aku, Adi, biasa dipanggil Adi oleh siapapun yang mengenalku, saat ini sedang melanjutkan studi S1 TI di salah satu kampus di pinggiran Jakarta.
Kini telah satu tahun kepergian beliau, rumah besar ini terasa kosong dan sepi, hanya ada aku dan Abi serta satu orang asisten rumah tangga yg ku panggil Bibi.
Abi punya niat menikah lagi agar tak merasa kesepian dan agar rumah terasa ramai lagi. Hari itu setelah aku pulang dari kampus, ku lihat Abi sedang mengobrol dengan seorang perempuan yg tampak anggun dengan gamis, kerudung lebar dan cadar. Abi memperkenalkannya sebagai calon istrinya dan ibu sambungku. Dari postur tubuh dan matanya tampak aura kecantikan dalam diri perempuan ini. Terlihat dari tingginya hampir setinggi badan abi kira-kira 166 cm. Entah bagaimana wajahnya. Tapi yakinlah selera abiku pasti bagus.
[tolong hargai cerita yang Lena buat dengan cara memberikan vote dan komen. Jangan copy, mikirin alur tidak semudah itu.]
Archio, bocah 12 tahun yang memiliki rupa yang begitu indah.
***
Byur
"Huh~ tolong!!"
"Tolongin Cio!!"
Entahlah, setelah dia terjatuh dari genangan air di tengah-tengah rerumputan, dia tiba-tiba saja berada di sebuah danau kecil.