Bagi Hinata, Naruto Uzumaki adalah pria matang idaman yang sejak kecil sudah ia bayangkan akan menjadi suaminya kelak. Pria itu adalah tipe idealnya selama ini, sosok yang ia cari-cari dari sekian pria yang ia temui. Pria yang hadir untuk membuat hidup Hinata kian sempurna. Tetapi bagi Naruto, Hinata adalah kutukannya. Kutukan apa? Kutukan berjodoh dengan orang bodoh! Tidak ada hari Naruto tidak mengumpat kesal atau melemparkan kalimat-kalimat pedasnya pada Hinata. "Aku menyuruhmu untuk berpakian tertutup bukan menjadi biarawati!" "Tapi Pak, bukankah Bapak yang menyuruhku untuk berpakaian santun?" "Tapi bukan seperti ini! Ganti pakaianmu sekarang juga!" "Tapi aku tidak membawa baju ganti." "Hinata kita berada di tempat umum. Jangan membuatku malu! Kau serius ingin bimbingan atau tidak?!" Hinata memberenggut. Naruto menutup wajahnya dengan buku menu. Menyembunyikan wajahnya untuk diketahui dan menolak untuk terlihat mengenal gadis di depannya ini. Hanya Hinata, mahasiswi yang menguji kewarasannya! Dan membuatnya berpikir-pikir lagi, mengapa ia memilih menjadi Dosen selama ini? Sungguh malapetaka, dipertemukan dengan gadis seperti Hinata!
3 parts