Setiap luka di tubuhnya, setiap kata kasar yang dilemparkan padanya, terasa seperti hukuman atas kesalahan yang tak pernah ia lakukan. Depresi itu datang perlahan, menyelinap seperti kabut yang merayap di malam hari. Pada awalnya, ia hanya merasa lelah, lelah secara fisik dan emosional. Namun seiring waktu, rasa lelah itu berubah menjadi sesuatu yang lebih gelap, lebih berat. Sekarang, setiap hari terasa seperti pertarungan untuk tetap berdiri, untuk tetap hidup.