Michie, seorang lelaki dengan hati yang rapuh dan masa lalu kelam, mencintai Cathy dengan cara yang keras dan penuh kendali. Namun, di balik kendali itu, ada perasaan takut dan ketidakmampuan Michie untuk membuka hatinya sepenuhnya. Michie menganggap bahwa kekuasaan dan kontrol adalah satu-satunya cara untuk melindungi diri dari kehilangan atau disakiti lagi. Setiap pelukan Michie, meski penuh keinginan untuk melindungi Cathy, justru membawa Cathy lebih dalam ke rasa sakit emosional. Cathy, yang awalnya mencintai Michie dengan harapan akan kehangatan dan kedekatan, perlahan-lahan menyadari bahwa pelukan Michie hanya membuat hatinya terluka. Dia mencintai Michie, namun rasa sakit yang ditimbulkan dari hubungan ini membuatnya merasa terperangkap. Setiap sentuhan Michie mengingatkan Cathy pada jurang emosi yang tak terjangkau, di mana cinta mereka tak pernah benar-benar bisa menyelematkan mereka dari kehancuran yang perlahan. Di sisi lain, Michie sendiri tidak sepenuhnya jahat; dia terluka oleh masa lalunya, dan itu membuatnya tidak bisa mencintai Cathy dengan cara yang benar. Rasa bersalah Michie semakin bertambah saat menyadari bahwa dia, yang seharusnya melindungi Cathy, justru menjadi sumber rasa sakit bagi perempuan yang dicintainya. Namun, Michie merasa terlalu rusak untuk berubah dan terus berada dalam pusaran kebingungan antara cinta dan rasa sakit.