21+ Hamil Karena Perjanjian (Cuckold Story)

Semua dugaan yang saya pikirkan selama ini ternyata benar adanya. Wati mengucapkan hasil tes dengan sangat hati-hati, mengingat perasaan kami. Menurut hasil tes itu, Riska subur, sedangkan saya memiliki masalah dengan jumlah sperma yang tidak mencukupi dan tidak begitu efektif berenang. Wati tidak mengatakan secara langsung bahwa saya mandul, tapi saya mengerti maksudnya. Saya hampir pingsan ketika mendengar berita tersebut, tapi saya memegang tangan Riska erat untuk menenangkan diri. Dia merespons dengan tatapan penuh harapan. Wati mencoba menghibur kami dengan mengatakan bahwa masih ada solusi jika kami ingin memiliki anak dan kami harus tetap bersemangat.
Wati memberikan beberapa opsi bagi kami yang ingin memiliki anak, seperti program bayi tabung dan suntik sperma (A.I.) dengan menggunakan donor sperma yang telah disetujui oleh pasangan. Jika sperma saya tidak dapat berkembang, ada cara lain dengan melakukan suntik sperma menggunakan donor sperma yang telah diseleksi.
Sore Pun menjelang dan sesuai janjinya Tegar kembali datang kerumah, kali ini dia membawa sedikit bingkisan berupa kue basah dan buah - buahan untuk kami. Kami menyambutnya dan kembali berdiskusi tentang progres A.I. karena sesuai kesepakatan kita akan mengusahakannya selama 3 bulan. Tegar pun mengatakan tidak ada masalah dengan itu dan dia pun tidak keberatan untuk membantu sahabatnya ini asalkan kami tetap sabar dan semangat. Mendengar penjelasan Tegar kami pun sadar dan seharusnya merasa malu dan segan karena seharusnya kami yang semangat untuk memperjuangkan ini bukan malah disemangati oleh orang yang telah membantu kami tanpa pamrih.
Namun aku kembali teringat pembicaraan tadi pagi tentang N.I. dan aku kembali menanyakan itu kepada Tegar. Tegar sempat terdiam namun kembali melanjutkan kalimatnya, N.I. itu adalah Natural Insemination katanya lalu dia berhenti sejenak dan kembali melanjutkan kalimatnya yaitu dengan kata lain pembuahan secara Normal.