Vivian, satu-satunya spiritualis Kekaisaran.
Dia memiliki hubungan intim dengan seorang pria yang muncul dalam mimpinya, saat dia mempelajari seni spiritualisme di luar negeri selama tiga tahun.
Dia pikir dia akan mengucapkan selamat tinggal kepada pasangan impiannya setelah dia kembali ke rumah.
"Ah, Ayah. Pria di belakang Yang Mulia... Siapa dia?"
"Siapa yang kau bicarakan? Ah, maksudmu Lord Orpheus?"
"Apa? Oh, Dewa Orpheus?"
Sir Roger Orpheus, si "anjing gila" yang pernah didengarnya?
Apa yang harus dia lakukan jika mereka bertemu lagi?
Tidak mungkin, mereka tidak akan bisa bertemu lagi.
Tetapi, seolah-olah menertawakan pikiran delusi Vivian, keduanya perlahan-lahan terjerat satu sama lain.
"Apakah Anda baik-baik saja, Nona Muda?"
"Oh...."
"...Kurasa aku dalam masalah."
Bahkan dalam kehidupan nyata,
"Kau tahu cara menggunakan bahasa hormat saat memanggil, bukan?"
"Ah, Roger, pelan-pelan saja..."
"Jangan sebut namaku sedikit pun. Jika aku mendengarnya sekarang, aku bisa gila."
Bahkan dalam mimpinya.
[Cerita ini di mulai dari side story 2 (1). Untuk bab sebelumnya nanti akan di up ulang, terimakasih mina-san]™
=AUTHORIZED TRANSLATION=
Ini adalah terjemahan Bahasa Indonesia yang sudah memiliki ijin resmi dari penulis 😊🫶🏻
⭐️⭐️⭐️
Saat Arthit mengungkapkan persaannya, Daotok tidak tahu harus berbuat apa meskipun dia juga menyukainya.
Tapi, yang terjadi adalah Daotok menolaknya.
"Kau tertarik padaku karena kau belum pernah bertemu dengan orang sepertiku."
Meskipun begitu, Arthit adalah seseorang yang keras kepala, dia terus mengungkapkan perasaanya meski terus di tolak.