Vivian, satu-satunya spiritualis Kekaisaran.
Dia memiliki hubungan intim dengan seorang pria yang muncul dalam mimpinya, saat dia mempelajari seni spiritualisme di luar negeri selama tiga tahun.
Dia pikir dia akan mengucapkan selamat tinggal kepada pasangan impiannya setelah dia kembali ke rumah.
"Ah, Ayah. Pria di belakang Yang Mulia... Siapa dia?"
"Siapa yang kau bicarakan? Ah, maksudmu Lord Orpheus?"
"Apa? Oh, Dewa Orpheus?"
Sir Roger Orpheus, si "anjing gila" yang pernah didengarnya?
Apa yang harus dia lakukan jika mereka bertemu lagi?
Tidak mungkin, mereka tidak akan bisa bertemu lagi.
Tetapi, seolah-olah menertawakan pikiran delusi Vivian, keduanya perlahan-lahan terjerat satu sama lain.
"Apakah Anda baik-baik saja, Nona Muda?"
"Oh...."
"...Kurasa aku dalam masalah."
Bahkan dalam kehidupan nyata,
"Kau tahu cara menggunakan bahasa hormat saat memanggil, bukan?"
"Ah, Roger, pelan-pelan saja..."
"Jangan sebut namaku sedikit pun. Jika aku mendengarnya sekarang, aku bisa gila."
Bahkan dalam mimpinya.
[Cerita ini di mulai dari side story 2 (1). Untuk bab sebelumnya nanti akan di up ulang, terimakasih mina-san]™
Semua berawal dari surat cinta yang di anggap menjijikan oleh Luca, surat itu dari Kalias anak pendiam dengan kaca mata bulatnya.
surat berujung rasa menyedihkan menenggelamkan Kalias, membuatnya sadar jika segala sesuatu dilandasi dan digantungkan pada fisik.
ia akui ia tak semanis temannya, Nolan. Tapi ia masih berharap jika Luca menerimanya bukan karena ingin mendekati Nolan, tapi nyatanya semua membuatnya sadar.
Jika Kalias kalah, dan ia terperosok masuk dalam hubungan rumit. Hubungan di mana perasaannya digantungkan, Luca yang menyukai Nolah yang seorang primadona, dan Luca yang kekasih seorang Kalias seorang submisif biasa.
"Aku akan mengencani bahkan menikahi temanmu, jika kamu bersama orang lain, agar di setiap pertemuan kalian, aku bisa terlibat dan masih bisa melihatmu."
Part sudah tak lengkap