Seorang pendeta duduk di sebuah ruang gereja, memegang tangan dan menunduk merenungi sesuatu setelah membaca penggalan ayat Alkitab yang dibawa. Dia menghela napas panjang, melirik lilin yang menyala di setiap dinding gereja, cahayanya bergetar, seakan merespons gejolak dalam hatinya.
"Semua ini terjadi sangat cepat. Aku tidak menyangka tempat ibadah yang tenang ternyata menyimpan banyak ketegangan tersembunyi," gumamnya, suara beratnya bergema di ruangan sepi.
Seorang pemuda, wajahnya pucat dan penuh rasa putus asa, menepuk bahu pendeta Marvel. "Apakah saya salah jika berbuat dosa? Banyak duka yang saya jalani. Apa Tuhan tidak ada?" suaranya bergetar, seolah harapannya menipis di antara bayang-bayang kegelapan.
Pendeta itu terdiam, bibirnya tercekat oleh kesedihan dan kebingungan. Lilin yang tadi menyala kini padam, tertiup angin dingin yang meluncur masuk melalui celah-celah jendela. Asap mengepul, menari-nari di ruangan gelap, menambah suasana mencekam.
•Note: Cerita ini dibuat dengan dasar kepercayaan penulis, jangan diambil hati karena ini menyangkut keimanan masing-masing dan cukup ambil hikmah dari cerita ini. Semoga jadi cerita bermanfaat untuk kita semua.
Beomgyu sedari kecil, memang diberkati untuk bisa melihat 'mereka'. Namun, Beomgyu lebih memilih untuk menyembunyikan nya. Hanya dirinya dan keluarganya yang tau.
Teman-temannya? No, Beomgyu tidak akan pernah memberitau mereka soal keistimewaan nya ini. Karena apa? Beomgyu takut mereka akan menjauhi Beomgyu, Selayaknya teman-temannya dulu saat dirinya duduk di bangku sekolah dasar.
Beomgyu tidak pernah menyukai keistimewaan nya ini, Karena apa? Beomgyu selalu di ganggu 'mereka' tak hanya itu, kerap kali Beomgyu juga kena perundungan oleh teman-temannya yang menganggap nya adalah pembohong.
Trauma akan keistimewaan nya ini, Membuat Beomgyu menjadi anak yang tertutup. Hingga suatu saat, Datanglah laki-laki yang mau menjadi temannya.
Warn!!
- Horor
- Fem Beomgyu