Di bawah rintik hujan yang tenang, di bangku taman yang menjadi saksi bisu kisah kita. Sepasang hati mengikat rindu yang hanya bisa terwujud saat langit menumpahkan kesedihannya. Setiap tetes air yang jatuh dari langit seolah membawa mereka pada momen-momen yang tak tergantikan. Cinta yang terlahir di antara denting hujan dan berbisik di anatara angin lembut yang membawa aroma tanah basah.
Setiap langit menggelap, bagi mereka itu adalah pertanda pertemuan, meski hanya sebentar, meski tak cukup untuk mengobati rindu mereka. Namun itu cukup, meski hanya sekedar tersenyum dan menyapa, dan saling menanyakan kabar.
Hujan bukan hanya sekedar air yang turun, melainkan jembatan yang menghubugkan mereka. Momen yang tercipta di bangku putih itu, diiringi janji-janji yang tidak diucapkan, namun tertulis dihati mereka.
Namun layaknya hujan yang datang dan pergi, pertemuan mereka pun tidak abadi. Cinta yang terikat oleh waktu, yang hanya bisa bersemi dibawah langit yang basah. Setelah badai yang berlalu, cinta dan kisah mereka tetap abadi. Meski memaksa, takdir adalah sesuatu yang tidak dapat kita ingkari.
"ayo buat waktu yang singkat ini, menjadi sesuatu yang indah untuk kita"