Aysana berjalan cepat di tengah hujan, perasaan gelisah menyelimuti dirinya. Suara langkahnya nyaris tenggelam dalam derasnya air yang jatuh dari langit, tapi dia tahu-seseorang mengikutinya. Sosok itu, yang sudah sejak tadi memanggil-manggilnya, tak kunjung berhenti.
"Heh, sananjing! Mau ke mana lo?!" suara Zean Albiru Gabriel-Zean, yang dia kenal sejak kecil-meneriakinya dari belakang, nada seenaknya menusuk telinga Aysana. Dia menggigit bibir, menahan kemarahan yang siap meledak. Dia memilih mengabaikannya, langkahnya semakin cepat, ingin segera pergi dari situasi yang semakin membuatnya tersudut.
Seret... Wush!
Aysana tersentak ketika Zean tiba-tiba menarik bajunya dengan kasar, memaksanya berhenti. Tubuhnya terhuyung ke belakang, terangkat dari tanah oleh genggaman kuat Zean.
"Kamu kenapa sih dari tadi gangguin aku?" bentak Aysana, nada suaranya pecah, bergetar antara marah dan takut. Matanya menatap Zean penuh dengan campuran emosi yang sulit ia jelaskan-kebingungan, kekecewaan, sakit hati.
"Lo yang kenapa dari kemarin ngehindar dari gue?!" Zean membalas tak kalah keras, wajahnya penuh dengan kemarahan yang terpendam. Aysana hanya terdiam, menatap pria yang dulu dia sebut sahabat itu dengan luka yang semakin dalam.
"Aku nggak menghindar dari kamu, Zee," jawab Aysana akhirnya, suaranya melemah, seperti semua energinya terkuras hanya untuk mengatakan kalimat itu. Dia mencoba menata napas yang terasa sesak di dadanya. Bagaimana mungkin hubungan mereka berubah begitu? Mereka pernah berbagi segalanya-cerita, tawa, bahkan mimpi. Tapi sekarang, semuanya terasa berat.
"Lo bohong! Jelas lo ngehindarin gue!" Zean menatapnya tajam, penuh tuduhan, seolah Aysana yang menyebabkan semua ini. Tangan Zean masih mencengkeram lengan ...
ini quotes pertama gue loh, Cerita ini hanya seputur cerita dari pengalaman" disekitar gue dan seputar cerita dari wattpad" yang udah ada.
Baca yah jangan lupa juga vote juga yah😊