1221 Daun Gugur adalah sebuah kumpulan puisi yang memuat denyut-denyut tersirat dari jiwa yang terperangkap di lorong-lorong renung. Di antara helai hari yang berguguran, kata-kata melayang seperti aroma kabut yang tak tersentuh, menenun makna-makna samar di ambang kesadaran. Setiap larik di sini adalah bisikan sunyi, getar halus dari hati yang mencari dirinya dalam bayang-bayang waktu.
Bagaikan guratan takdir yang tertulis di atas lembaran yang usang, puisi-puisi ini mengalir seperti sungai sunyi yang tak pernah bertemu muara. Setiap kata yang terpilih seolah terjebak dalam paradoks antara hadir dan absen, sejenak menyentuh namun segera menjauh. Dalam setiap bait, tersimpan labirin perasaan yang kompleks, berlapis-lapis, yang mungkin hanya dapat dijangkau oleh jiwa yang bersedia tersesat dalam pemikiran mendalam.
Di bawah remang-remang kesadaran, puisi-puisi ini menjadi cermin bagi perasaan yang tak pernah diucapkan, memantulkan bayangan diri yang tak selalu kita kenali. Dari kecamuk perasaan yang tak terdefinisi hingga heningnya kesendirian, setiap baris adalah langkah kecil di dalam perjalanan batin yang panjang-sebuah ziarah sunyi menuju entitas diri yang terus berubah dan terurai.