Setelah perceraiannya dengan Arkan tujuh tahun lalu, Ana mencoba kembali menata hidupnya. Ana bahagia, itulah yang dia rasakan. Tidak perlu mendengar ocehan mertuanya yang tidak pernah ramah padanya, tidak pernah lagi memikirkan apa yang harus dia lakukan agar mertuanya bisa menyukainya. Saat ini, Ana hidup dengan bebas.
Hanya saja, Ana tidak pernah memperkirakan bahwa dia akan kembali melihat Arkan. Ana yakin hal itu tidak akan mengubah hidupnya. Lagipula, Arkan sudah bertunangan dengan wanita lain, kan? Wanita yang lebih cocok dengan laki-laki itu dan sudah pasti mendapatkan restu dari mertuanya.
Tapi Ana lupa, banyak yang dia sembunyikan dari Arkan tentang perceraian mereka tujuh tahun lalu. Dan tidak seperti dulu, kali ini Arkan mendesak Ana untuk mengatakan kebenaran yang telah dia sembunyikan dari Arkan.
Baru saja mengucap salam, bola mata ku hampir keluar dari tempatnya. "Mas Angka?" ujarku saat melihat sesosok laki-laki yang pernah aku temui ketika dalam misi melarikan diri akibat putus cinta.
"Mbak Raya, kamu kenal sama Pak Wali Kota?"
Hah? Gimana itu maksudnya?
Cowok yang dimaksud papa bukan Mas Angkasa kan?