Sinopsis "Di Ujung Hujan, Masih Ada Tuhan" Dalam perjalanan hidup, badai seringkali datang tanpa peringatan-mengguncang keyakinan, memporak-porandakan harapan, dan membawa perasaan sepi yang pekat. "Di Ujung Hujan, Masih Ada Tuhan" adalah sebuah karya yang mendalami pengalaman manusia menghadapi masa-masa gelap dalam hidup, di mana rasa putus asa dan kebingungan sering mengaburkan pandangan akan masa depan. Melalui puisi-puisi reflektif dan narasi yang penuh keheningan, Analogi puisi ini menggali tema tentang kehilangan, kesendirian, serta perjalanan menemukan harapan dalam bayang-bayang kegelapan. Setiap halaman membawa pembaca menyusuri momen-momen keterpurukan yang dipenuhi dengan perenungan mendalam, hanya untuk menyadari bahwa meski hujan tak kunjung reda, ada satu hal yang tak pernah benar-benar hilang-kehadiran Tuhan. Di ujung setiap badai, selalu ada cahaya kecil yang menunggu untuk ditemukan. Analogi Puiso ini mengingatkan bahwa dalam keraguan, ada pegangan yang tak tergoyahkan; dalam air mata, ada kekuatan untuk terus berdoa dan berdiri kembali. Penjelasan Singkat "Di Ujung Hujan, Masih Ada Tuhan" mengangkat tema besar tentang keteguhan iman dan harapan, terutama di tengah badai kehidupan. Analogi puisi ini berisi kumpulan puisi yang menggambarkan berbagai fase dalam menghadapi kesulitan-mulai dari rasa hampa, pencarian akan makna, hingga akhirnya menemukan kembali kedamaian melalui iman kepada Tuhan. Setiap puisi membawa pembaca untuk merenungkan perjalanan spiritual dan emosional, di mana kesulitan dianggap sebagai bagian dari proses menuju kekuatan yang lebih besar. Analogi Puisi ini menggambarkan bahwa meski badai kehidupan tampak tak berujung, selalu ada kehadiran Tuhan yang siap memberikan jalan keluar dan penghiburan.
26 parts