We are for jogja. Kisah ini menceritakan dua geng motor unggul di Kota Jogja. Raden Mas Renza Poetra Sriwijaya Admaja. Ia memutuskan untuk membangun generasi muda yang gaul, dengan cara membuat sekelompok geng motor yang mana bukan untuk balap liar melainkan untuk mengharumkan nama Jogja, juga untuk membantu masyarakat sekitar.
Sudah ada 20 geng motor yang Renza dirikan salah satu nya, geng SIGMA dan Pink Panthers yang di mana mereka berasal dari Sekolah Menengah Atas IS (International School).
Di cerita ini, aku akan menceritakan dua geng ini saja ya, guys.. kalau aku ceritain 20 geng itu, waduhhhh.
Lanjut!
Kedua geng tersebut memang sangat jarang bertemu namun, karena suatu konflik lah yang membuat mereka bertemu. Saat pertemuan pertama, ada beberapa anggota inti yang merasakan cinta pada pandangan pertama.
Walau para anggota inti SIGMA dan Pink Panthers berbeda beda agama, mereka semua sangat pandai untuk saling merangkul satu sama lain. Dari 20 geng motor yang ada, kedua geng itulah yang populer. Walau semua juga terkenal, tetapi kedua geng itu yang menginjak top 1.
Permasalahan mereka lalui bersama. Dari mulai masalah pertemanan, persaudaraan, sampai keluarga inti pun mereka ceritakan pada anggota intinya. Hal ini terjadi, baik geng SIGMA maupun Pink Panthers.
"Apa itu SIGMA di kehidupan kalian?" tanya Renza.
"Rumah ketiga gue setelah Allah dan keluarga."
"Rumah kesatu gue."
"Rumah gue setelah Allah, dan keluarga."
"Rumah kedua gue setelah Terena."
"Rumah ketiga setelah Allah, dan Keluarga."
"Rumah kedua gue setelah Allah."
Itu kalau di SIGMA. Kalau di Pink Panthers?
"Apa itu Pink Panthers di kehidupan kalian?" tanya Zabina.
"Keluarga kedua."
"Tempat gue kembali setelah Nolan."
"Pink Panthers itu kebahagiaan gue."
"Rumah gue."
"Penyemangat gue."
"Jalan terbaik di hidup gue."
"Hadiah terindah buat gue."
Cukup deh.... Lanjut baca cerita nya aja ya!!!! Terimakasih...
WE ARE FOR JOGA🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥
[Ambassadors' Pick: July 2022 oleh Wattpad AmbassadorsID]
Ava Rayna Tsabita begitu kaget saat manusia es yang beberapa hari ini hanya bisa didengarnya tanpa berani dia tatap tiba-tiba duduk di depannya. "Sepertinya kita menghadapi masalah yang sama. Jadi saya akan duduk disini. Gak usa ngomong, gak usa ngobrol, gak perlu kenalan. Cukup diem aja dan kerjakan apa yang kamu kerjakan."
"eh," gumam Ava tidak mengerti apa yang cowok yang ternyata gantengnya gak main-main ini, eh maksudnya manusia es, ini katakan. 'Dan, duh kaku banget cara ngomongnya. Apa perlu saya bilang, oke Anda bisa duduk di sini,' ringis Ava.
*
Aksa Satria Baskoro sudah muak dengan segala gangguan saat duduk sendirian di tempat itu. Dan gadis itu, Aksa tidak peduli namanya, sepertinya mengalami hal yang sama. Dulu sewaktu SMA tidak ada yang berani mendekat padanya. Masa awal kuliah ini benar-benar menyebalkan. Dia kembali harus menunjukkan ke orang sekitarnya bahwa dia punya taring, tanduk, gigi dan kuku tajam.
Jadi, dia akan memanfaatkan gadis itu. Mereka akan sama-sama diuntungkan. Masih sama, Aksa tidak mau direpotkan dengan kegiatan yang disebut - berteman -