Empat kepribadian, empat pekerjaan, empat nama, dan empat kisah yang berbeda namun saling terkait. Nala, Vindra, Adel, dan Liam dipertemukan oleh garis takdir. Keempatnya memiliki benang merah yang tak terputus, seperti sebuah kebetulan.
Tapi, tidak ada yang namanya kebetulan. Semuanya telah diatur. Nala dan Vindra bertemu karena berebut minuman soda kaleng. Nala sendiri adalah sahabat Liam sejak kecil. Hanya saja, perasaan suka Nala pada Liam menjauhkan jarak mereka sedikit demi sedikit. Tak berbeda, Adel dengan Vindra merupakan pasangan yang telah bertunangan tetapi tak mendapat restu sehingga harus terpisah. Adel beruntung dapat mengisi lagi kekosongan hatinya oleh cinta Liam yang tulus.
Beberapa kejadian akhirnya mendekatkan Nala dan Vindra yang tak beruntung dengan percintaan masing-masing. Namun, siapa sangka bahwa kehadiran Nala dalam hidup Vindra membuka perlahan hal-hal yang selama ini ia cari. Hingga Vindra berada di titik percaya sepenuhnya dengan garis takdir itu.
Baca work 'Pelangi Untuk Rangga' dulu.
Hanya berisi curahan hati dari seorang ibu. Dan didedikasikan untuk putrinya yang kini sedang merayakan ulang tahun ke tujuh belas.
Nadya senang bukan kepalang saat menerima kado pertama dari sang Ibu. Meski isinya hanya sebuah buku harian yang sudah lusuh, tak menyurutkan rasa gembiranya.
Nadya pun penasaran dengan isi buku harian itu.