Di sebuah pedesaan indah di Lombok, terdapat seorang mahasiswi S1 program pendidikan bahasa Inggris bernama Azkiya. Azkiya adalah anak sulung dari sebuah keluarga sederhana yang tinggal bersama orang tuanya dan tiga adik perempuannya. Ayah dan ibunya bekerja serabutan, untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Azkiya adalah sosok yang penuh dedikasi dalam membantu orang tuanya di rumah. Meskipun belum memiliki pekerjaan tetap, setiap hari ia berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarganya. Adik pertamanya, seorang siswi SMA yang lumayan nakal tapi kalau urusan belajar di sekolah ia bisa dikatakan sebagai anak yang rajin. Adik keduanya, masih duduk di bangku SD, ia adalah anak yang sangat pintar, dan adik bungsunya yang lucu berusia 2 tahun. Hari-harinya dijalani Azkiya dengan penuh semangat. Selain fokus pada kuliahnya, ia juga aktif mengikuti kegiatan organisasi di kampus dan senantiasa memperluas pengetahuannya melalui berbagai sumber, termasuk belajar ilmu agama baik melalui pertemuan offline maupun media sosial. Azkiya adalah seorang yang unik, kadang introvert namun juga bisa menjadi ekstrovert tergantung situasi dan kondisi. Meskipun memiliki rasa cinta pada seseorang, hal-hal yang lebih penting seperti pendidikan dan tanggung jawab keluarga selalu menjadi prioritas utamanya. Meskipun usianya baru 19 tahun, Azkiya memilih untuk fokus pada perkembangan dirinya dan meraih impian tanpa harus terburu-buru dalam urusan asmara. Di tengah hiruk pikuk kehidupan pedesaan yang sederhana, Azkiya merasa seperti jejak kaki di pasir waktu. Ia mencoba untuk meninggalkan jejak yang bermakna, menghadapi setiap tantangan dengan tegar, dan terus berusaha untuk memahami dirinya sendiri sambil tetap setia pada nilai-nilai dan prinsip yang diyakininya.
12 parts