♦♦♦
.
.
.
_________________________________________
Dulu, Kediaman Reynard dikenal dengan kemegahannya yang tiada banding. Dinding-dinding putih berkilau, lantai yang bersih sempurna, dan suasana yang penuh ketenangan. Namun, kini semua itu berubah menjadi bayang-bayang dari kejayaan yang telah sirna. Darah mengotori permukaan lantai, menguarkan bau amis yang memenuhi setiap ruangan, sementara tubuh-tubuh tak bernyawa berserakan di tempat yang dulunya hidup dengan aktivitas para pelayan dan prajurit. Keheningan yang meliputi tempat ini bukan sekadar kehampaan, tapi juga saksi bisu dari tragedi yang tak terelakkan.
Para pelayan dan prajurit telah memberikan nyawa mereka demi melindungi Duke dan keluarganya dari ancaman yang tiba-tiba menghampiri. Kini, Yami dan kakaknya, Crevan, menjadi dua sosok yang tersisa untuk menyaksikan kehancuran yang menimpa rumah mereka. Keindahan dan keamanan yang dulu menjadi kebanggaan keluarga Reynard, sekarang telah hilang, menyisakan kesedihan yang mendalam.
Akankah mereka mampu bangkit dari puing-puing kenangannya ini? Mampukah mereka mengembalikan kediaman yang hancur menjadi tempat yang layak disebut rumah? Ikuti perjuangan Yami dan Crevan dalam usaha mereka menghidupkan kembali sisa-sisa kejayaan keluarga Reynard, di tengah ancaman yang masih membayangi di kegelapan.
_________________________________________
.
.
.
♦♦♦
----Start-16-Oktober-2024----
[Enjoy-!]
Bertani di dunia binatang penjahat kecil sangat lengket
142 parts Ongoing
142 parts
Ongoing
Setelah sebuah bom menghantam pangkalan, Si Yan tertegun.
Ketika dia bangun, ada empat anak ular penjahat lucu di depannya yang akan membunuhnya di masa depan.
Dalam novel aslinya, kakinya dipatahkan oleh anak keempat, lengannya dipatahkan oleh anak ketiga, matanya dibutakan oleh anak kedua, dan jantungnya ditikam sampai mati oleh bosnya.
Si Yan menendang kakinya.
Tidak, saya tidak bisa berbaring!
Namun, setelah dia berterus terang...
Bos: "Menurutku macan hitam itu bisa menjadi ayah kedua kita."
Anak ketiga: "Elang Putih lebih cocok."
Anak keempat: "Jelas Serigala Perak lebih baik."
Anak kedua: "..."
Khayalan Ular: Saya berpikir untuk menaruh topi padanya setiap hari. Dia benar-benar anak yang baik.