Al Fathan, ia sama seperti anak-anak kecil yang lainnya. Anak yang ceria, suka bermain, dan banyak bertanya. Namun, di balik keceriannya, ia sering merenung dan mengamati dunia di sekelilingnya -langit, hujan, awan, dan juga pepohonan. Ia sering bertanya-tanya, ''dari manakah dia berasal?'' dan ''siapa yang menciptakan ini semua?''
Pertanyaan itu terus bersemayam di pikirannya, ia pun mulai bertanya pada Nini-neneknya. Namun, jawaban yang ia dapatkan tidak memuaskan. Ia merasa jawaban yang di berikan oleh nininya itu terlalu sederhana dan tidak menjawab rasa penasarannya.
Hingga suatu hari, ketika ia sedang berjalan-jalan di sekitar masjid desa, pandangannya tertuju pada seorang kakek tua yang duduk di bawah pohon besar dekat sungai sembari memegang mushaf. Ia pun mulai menghampirinya, kemudian menatap kakek itu yang berwajah tenang. Kakek itu yang menyadari keberadaan Al Fathan pun mengangkat kepalanya dan tersenyum. Al Fathan membalas senyuman itu.
Fathan terdiam sejenak, dan mengamati sekitarnya. Ia mulai memberanikan diri untuk bertanya. ''Kek, bolehkah aku bertanya? Siapa yang membuat langit dan bumi ini?''
...
Dan dari di sinilah, perjalanan Al Fathan untuk mencari jati dirinya di mulai.
[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ]
"Hidup bagaikan berjalan di atas tali. Kapan dirimu lengah, maka akan jatuh entah kemana. Begitulah diri tanpa iman. Maka akan tersesat kehilangan arah." - Gus Azzam.
Hana adalah gadis nakal yang kehilangan arah. Namun pernikahan nya dengan Gus Azzam benar benar membuat nya kalut. Tetapi, sehari setelah pernikahan itu, Gus Azzam mendadak harus pergi ke Arab Saudi dan mereka bersiap selama beberapa tahun sebab pandemi menghalangi lelaki itu untuk pulang.
Dia, adalah Gus Azzam. Putra sulung Kyai dari pondok pesantren Al-Furqan. Begitulah orang orang mengenali nya.
Hingga pada satu waktu, setelah sekian lama nya tak bertemu, Azzam akhirnya bisa melihat sang istri ketika berpulang ke tanah air. Dan berencana untuk membawanya ke pesantren.
"Saya bisa menjadi imam, guru, sekaligus suami untuk nya."
Seiring berjalannya waktu, hingga perlahan, Hana mulai luluh mengenal lebih dalam sosok Gus Azzam dan melihat jelas kehidupan nya.
note : (*this is my first story. akan di revisi jika sudah ending. jika ada kesalahan huruf/kalimat, koreksi secara baik baik. semua manusia memiliki kesalahan dan kecerobohan nya masing masing. hamasah.)
#3 in ilmu
#1 in ilmu agama
#28 in islami
#2 in Pesantren
#1 in hijrah
#2 in cerpen