Prolog
Di tengah keramaian Ibu Kota yang tak pernah tidur, Bayu dan Shena terjebak dalam sebuah takdir yang penuh kebingungan. Bayu, seorang mahasiswa jurusan arsitektur dengan ambisi membara, merasa kehidupannya berjalan sesuai rencana, sampai orang tuanya mengumumkan perjodohan yang mengejutkan. Shena, gadis ceria dan penuh semangat, berusaha mengejar mimpinya sebagai desainer, tetapi mendapati dirinya terseret ke dalam hubungan yang dia tidak inginkan.
Keduanya sama-sama menolak kenyataan. Bayu merasa terpaksa, merindukan kebebasannya, sementara Shena berusaha menepis perasaan yang mulai muncul. Mereka berdua bersikap dingin satu sama lain, menolak untuk mengakui bahwa perasaan itu lebih dari sekadar ketidaknyamanan. Dalam hati mereka, ada keraguan dan harapan yang saling berbenturan.
Setiap pertemuan dipenuhi ketegangan, tatapan yang menghindar, dan komentar sinis yang menyimpan rasa sakit. Namun, di balik semua itu, kenangan masa kecil mereka mulai muncul Kembali. Berlari di taman, berbagi rahasia, dan momen-momen manis yang seharusnya tak terlupakan. Dalam ketidakpastian, benih-benih cinta yang tak terduga mulai tumbuh. Dalam perjalanan menuju pemahaman, mereka akan belajar tentang sebuah penerimaan takdir dan bahwa kadang, orang yang kita tolak adalah orang yang telah lama kita cintai.