Jiang Shiyan dan Tang Yang telah berteman dekat selama sepuluh tahun. Kemudian, setelah banyak kekacauan, Tang Yang dipindahkan kembali ke Kota A, tepat di samping Jiang Shiyan. Namun seiring berjalannya waktu, keretakan kecil mulai terbentuk dalam persahabatan mereka. Dan kemudian, suatu hari, Jiang Shiyan menekan Tang Yang ke pintu, menciumnya dengan dalam, dengan gairah yang tidak dapat ia tahan lagi. Setelah apa yang terasa seperti selamanya, ia akhirnya melepaskannya. Wajah Tang Yang memerah, tatapannya tertunduk sambil menggigit bibirnya pelan. "Kamu..." Jiang Shiyan tidak sanggup menatapnya, jakunnya bergoyang saat menelan ludah. "Kakak Yang..." Wajahnya merah sekali, sepertinya dia akan berdarah karena malu. Tang Yang menarik ujung bajunya, suaranya hampir seperti bisikan, "Apa... apa kau masih ingin menciumku?" Jiang Shiyan telah menghabiskan sepuluh tahun meyakinkan dirinya sendiri bahwa dia tidak menyukai Tang Yang. Hanya butuh sedetik baginya untuk menyadari bahwa dia menyukainya. Tang Yang adalah dewi sekaligus sahabat karib Jiang Shiyan. Jatuh cinta padanya? Mustahil. Jatuh cinta? Bahkan lebih dari itu. Lalu mengapa dia selalu begitu perhatian padanya, selalu ada saat dia menelepon?
3 parts