Pria bermantel usang itu mengusap bangku kosong di sebelahnya sementara bus terus melaju membelah jalan. Tidak seperti biasa, kehangatan yang selalu menyelimuti seolah menguap tak bersisa setelah kehilangan menghampiri mereka. Merenggut salah satu orang yang bisa menghidupkan kehangatan tersebut dalam tumpangan umum ini. Daun kering berguguran menghiasi jalanan. Pria itu sadar, segalanya tidak akan lagi berakhir sama saat bus yang ia tumpangi berhenti di halte ber cat biru di depan. Sudah tidak ada lagi sosok ceria melambai. Namun, senyum itu masih ada. Tetap disana, menyapanya. - HiraVaellaAll Rights Reserved