"Thanks udah jadi rekan yang baik selama ini."
"Thanks juga karena udah berusaha semaksimal mungkin, Cantik."
"Gue gak cantik Fa, gue buruk."
"Ngga, mau di lihat dari manapun Livia tetep cantik."
🥀🥀🥀
Perempuan itu berulang kali memanggil nama sang kekasih, meminta pertolongan, tangannya menyilang memeluk dirinya sendiri di ruangan bernuansa gelap dan kotor itu, wajahnya terliha memucat, bahkan tubuhnya yang semula segar kini terlihat nampak kurus dan ringkih.
"Ravel."
"Ravel."
lidahnya terus memanggil sang kekasih, ia tak peduli jika sebenarnya ia sudah di benci, ia tak di sukai, tapi kali ini, ia berharap, hanya satu kali untuk kekasihnya menolongnya di tempat ini, sudah cukup 7 hari ia di kurung tanpa makan dan minum di sini seorang diri.
tak ayal jika sebenarnya ia selalu ketakutan di tempat yang sepi dan gelap, ia sangat ketakutan di tambha dengan perutnya yang sakit, ia meringkuk tak berdaya, meremas perutnya yang sangat sakit akibat belum makan sekitar satu minggu.
pandangan di depannya mulai kabut, mulai buram, atensinya teralihkan dengan sebutir cahaya yang mulai terlihat, air matanya menetes deras sebelum akhirnya, matanya tertutup rapat sempurna.
🥀🥀🥀