Bunga Angsana

Bintang Aksara atau biasa di panggil Aksa, adalah sosok remaja yang lebih nyaman hidup dalam diam. Ia memilih bersahabat dengan sunyi, menghindari hiruk-pikuk sosial yang sering kali membingungkan hatinya. Seperti pohon Angsana yang selalu ia datangi, Aksa merasa aman dalam kesendiriannya, berdiri teguh meski angin kehidupan terus berhembus di sekelilingnya.

Namun, hidup Aksa mulai berubah ketika seorang siswi baru datang di sekolahnya, gadis yang bagai badai penuh warna di tengah langit senja. Dengan senyumnya yang tak pernah redup dan semangatnya yang tak pernah surut, ia berusaha menembus dinding keheningan yang selama ini Aksa bangun. Ia mengajaknya untuk melihat dunia dari sudut yang berbeda, lebih ceria, lebih berwarna.
Di sisi lain, ada Raka Priambodo, sahabat setia Aksa, yang selalu menjadi penyeimbang bagi dunianya yang sunyi. Ceria dan penuh energi, Raka adalah riak di permukaan air yang selalu memecah ketenangan Aksa, membuatnya sadar bahwa hidup bukan hanya tentang menunggu sesuatu terjadi, tapi juga tentang berani membuat perubahan.

Di bawah pohon Angsana yang selalu menjadi saksi bisu kehidupan mereka, Aksa perlahan belajar bahwa kesunyian bukan satu-satunya cara untuk memahami dunia. Kadang-kadang, justru suara tawa dan kata-kata sederhana yang dapat mengubah cara pandang seseorang tentang cinta dan persahabatan. Saat bunga Angsana mulai bermekaran, begitu pula perasaan yang Aksa coba sembunyikan selama ini.

Bunga Angsana adalah kisah tentang bagaimana seseorang yang diam dapat dipertemukan dengan hati yang tak pernah lelah menyapa. Tentang keberanian untuk membuka diri dan menerima bahwa kadang, keindahan hidup justru hadir dari seseorang yang berani meruntuhkan dinding keheningan