"Kalau soal latihan olimpiade gue bisa lo kerjain dan bener semua, lo bisa jadi pacar gue"
Memperjuangkan perempuan berkelas itu tidak mudah, manum bukan berarti todak mungkin.
***
Siapa yang tidak kagum sama Audrey, siswa cerdas yang aktif. Seragam sekolahnya selalu berbalut jas, entah itu jas olompiade, paduan suara atau osis. Seseorang yang tegas dan juga asik dalam waktu bersamaan. Tidak terlalu cantik, namun selalu rapi menjadikannya memiliki daya tarik yang unik.
Banyak siswa yang hanya sebatas kagum, karena untuk mencoba mengejar seorang Audrey mereka terlalu segan. Lain halnya dengan Reyhan, bocah pecicilan yang kelasnya satu tingkat di bawah Audrey itu dengan terang - terangan mengejar Audrey untuk menjadikannya pacar.
Makanan, bunga, kue, boneka, permen, perhatian dan banyak hal Reyhan berikan dibalut tingkah konyolnya. Audrey tentu langsung menolaknya mentah mentah dan barang yang diberikan Reyhan selalu diibuang di depan mata anak itu.
Reyhan menyerah? Tentu tidak akan.
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan