15 parts Ongoing "DEANA!"
Lari dengan nafas tak beraturan atau berhenti dengan mempermudah kematian datang sendiri?
Tentu saja lari, setidaknya ada usaha meski akhirnya akan sia-sia.
Dengan penampilan yang tidak bisa dikatakan baik, seorang gadis berlari tanpa tentu arah mencari tempat yang bisa menyembunyikan diri. Tak peduli rasa sakit di kakinya yang berulang kali terjatuh hingga menyebabkan terkilir, pikirannya hanya terfokus pada nyawa dan masa depannya.
Menangis tanpa suara sangat menyakitkan terlebih dengan debaran jantung yang semakin kencang. Bukan karena cinta, ini lebih mengerikan apalagi nyawa taruhannya. Rangkaian do'a ia ucapkan dalam batin, kepanikan serta ketakutan tiada akhir.
Suara langkahnya kian mendekat. Debaran jantungnya perlahan melemah setelah melihat tubuh tinggi dan besar tepat didepannya.
Pasrah.
Tubuhnya lelah untuk terus melawan. Berdiri dengan sedikit lunglai, gadis itu tersenyum sayu menatap sosok tinggi didepannya. Memberanikan diri menatap wajah yang menampilkan eskpresi datar. Sebelah tangannya memegang pistol yang kini diarahkan pada gadis lemah didepannya, jantung tepatnya.
"Tolong akhiri! Jangan tunda dan buat aku kembali, Er__!"
DOR
Suara nyaring memekakkan telinga, kesadaran gadis itu kian memudar dengan meluruhnya tubuh pada dinginnya tanah malam.
Sebelum benar tertutup, gadis itu tersenyum lebar yang amat berbeda dari kesehariannya.
"Jangan menyesal kemudian__"
•••
⊙.☉ Yoksii, silakan dibaca jika berminat dan tinggalkan segera jika tidak suka, seolah kamu belom pernah baca sebelumnya.
Aku coba belajar lagi menekuni hobi setelah lama hibernasi dari dunia tulis. Dan kalo tulisan jelek, ya mohon maaf. Otaknya kadang suka ngeleg serta kerjasama otak dan tangan seringkali bertentangan ⊙.☉