[Joss x Gawin] Happiness
  • Leituras 18,895
  • Votos 1,479
  • Capítulos 20
  • Leituras 18,895
  • Votos 1,479
  • Capítulos 20
Em andamento, Primeira publicação em out 13, 2024
[COMPLETE]

"Se-Sek! Sek! Sek! Aku mau maem ayam gepreknya dulu! Aku laper!"

"Hah?"

"Nanti nasinya keburu dingin, aku ndak suka."

Joss bengong. Gawin mendorong tubuhnya hingga tersingkir ke sisi lain kasur, lantas meloncat turun dari kasur. Menyambar kantong plastik hitam berisi ayam geprek yang tadi ia tinggalkan di atas meja. Lalu keluar dari kamar untuk mengambil piring di dapur kos-kosan.

"GAWINNNN! KAMU KAN ADA RICE COOKER!" 

"TAPI AKU LAPER!! MAU MAEM DULUUU!!"

"ARGGHH!!"
.
.
⚠ TENTANG  ⚠

Slice of life, Mature, PG-17, college life, humor, Romantic Comedy
.
.
⚠ WARNING ⚠

Bacalah cerita ini dengan kesadaran penuh bahwa Anda telah cukup dewasa dan matang dalam segi usia untuk menikmati hal-hal seperti ini. Bijaksana dan bermawas dirilah saat memilih bacaan bagi diri Anda sendiri!

Catatan:
Cerita ini merupakan fanfiction yang telah saya publish di Twitter, namun sayangnya akun saya tersuspend dan akhirnya saya hanya bisa memindahkan bagian narasi dari fanfiction itu ke wattpad. Akan sangat banyak kebingungan untuk memahami konteks dari cerita ini. Namun, semoga bisa melegakan rasa rindu pembaca untuk membaca kisah mereka kembali. Terima kasih!
Todos os Direitos Reservados
Inscreva-se para adicionar [Joss x Gawin] Happiness à sua biblioteca e receber atualizações
ou
#487sliceoflife
Diretrizes de Conteúdo
Talvez você também goste
Talvez você também goste
Slide 1 of 10
Serena'de cover
CARA LARANA cover
EGO || SasuNaru cover
Deuxime Chance cover
How to Survive 14 Days with a Band cover
JASPER and their boyfriend's cover
MY STEPMOM IS MY SENIOR cover
Time cover
S2: After Engagement  cover
JEEVANA cover

Serena'de

125 capítulos Em andamento

Mayor Teddy menyebut Diajeng Serena sebagai Ratu 1001 Modus. Dua tahun terakhir menjalin hubungan tanpa status tak membuat Teddy menjawab soal kepastian. Lewat tuts piano setelah pertengkaran mereka kala itu, Serena menyuarakan perasaannya. Tentang sakitnya, tentang kecewa dan tentang ikhlasnya. Serena pernah meminta Teddy mempersembahkan satu lagu untuknya yang ia abaikan, tapi kala itu tanpa diminta Teddy menekan tuts piano demi Serena.