[Joss x Gawin] Happiness
  • Reads 10,381
  • Votes 899
  • Parts 20
  • Reads 10,381
  • Votes 899
  • Parts 20
Ongoing, First published Oct 13, 2024
[COMPLETE]

"Se-Sek! Sek! Sek! Aku mau maem ayam gepreknya dulu! Aku laper!"

"Hah?"

"Nanti nasinya keburu dingin, aku ndak suka."

Joss bengong. Gawin mendorong tubuhnya hingga tersingkir ke sisi lain kasur, lantas meloncat turun dari kasur. Menyambar kantong plastik hitam berisi ayam geprek yang tadi ia tinggalkan di atas meja. Lalu keluar dari kamar untuk mengambil piring di dapur kos-kosan.

"GAWINNNN! KAMU KAN ADA RICE COOKER!" 

"TAPI AKU LAPER!! MAU MAEM DULUUU!!"

"ARGGHH!!"
.
.
⚠ TENTANG  ⚠

Slice of life, Mature, PG-17, college life, humor, Romantic Comedy
.
.
⚠ WARNING ⚠

Bacalah cerita ini dengan kesadaran penuh bahwa Anda telah cukup dewasa dan matang dalam segi usia untuk menikmati hal-hal seperti ini. Bijaksana dan bermawas dirilah saat memilih bacaan bagi diri Anda sendiri!

Catatan:
Cerita ini merupakan fanfiction yang telah saya publish di Twitter, namun sayangnya akun saya tersuspend dan akhirnya saya hanya bisa memindahkan bagian narasi dari fanfiction itu ke wattpad. Akan sangat banyak kebingungan untuk memahami konteks dari cerita ini. Namun, semoga bisa melegakan rasa rindu pembaca untuk membaca kisah mereka kembali. Terima kasih!
All Rights Reserved
Sign up to add [Joss x Gawin] Happiness to your library and receive updates
or
#231sliceoflife
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
He Fell First and She Never Fell? cover
Kesayangan Bunda cover
BABY CHANIE cover
antagonis wife [PO] cover
Choose Family  cover
After Graduation cover
The Best Of Miracle cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
𝐒oerabaja, 1730 cover

Dosa Ku

1 part Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.