PERIHAL SAKIT, SEMBUH, DAN TUMBUH
  • Reads 303
  • Votes 14
  • Parts 50
  • Reads 303
  • Votes 14
  • Parts 50
Complete, First published Oct 14, 2024
QUOTES BOOK!!

Sakit itu menyedihkan, sembuh itu sulit, tapi nyatanya kita tetap tumbuh meski muak dengan segala rasa sakit dan juga kesulitan saat mencari sembuh.

Itulah hidup.


-SUDAH SELESAI-

~Mulai, 27/10/24
~Akhir, 29/10/24


©PERIHAL SAKIT, SEMBUH, DAN TUMBUH | 2024
All Rights Reserved
Sign up to add PERIHAL SAKIT, SEMBUH, DAN TUMBUH to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
"Hujan"  Brothership Lokal (Seokjin)  by RulykyuChohyunra
7 parts Ongoing
" Kenapa Abang selalu memarahiku? apa yang kulakukan selalu salah!" tanya Hujan. "Karena kau memang salah!! kau dan kakakmu itu tidak seharusnya ada di rumah ini!" *** "Mulai besok kakak udah kerja. Kamu fokus sekolah saja, jangan memikirkan yang lain." "Tapi bagaimana dengan kuliah kakak?" "Kakak masih bisa bagi waktu kok." *** "Besok ada acara 40 hari kematian ayah. Aku tidak ingin kau ada di acara itu!" "Kak! Hujan itu adik kalian juga!!" "Adik?!" "Ha~h! adik mana yang telah menyebabkan kematian ayahnya!!" *** "Hujan..." "Kakak jangan mencemaskanku. Aku kuat. Bukankah ibu pernah mengatakan bahwa Hujan itu kuat dan tidak mudah menyerah. Aku akan menjadi Hujan seperti kata ibu." *** "Bumi. Kenapa kau masih bekerja? Ini sudah jam 10 malam." tegur Gilang. "Aku dan Hujan tidak mungkin terus menerus tinggal di rumah itu, Lang . Kedua saudaraku selalu menyalahkan Hujan," "Tapi kau juga harus perhatikan kesehatanmu," *** "Sam. Mau sampai kapan kau memperlakukan Hujan seperti itu?" tanya Adit padanya. "Kenapa kau sangat membenci Hujan dan Bumi?" "Karena mereka dilahirkan dari rahim seorang wanita pelakor!" sahutnya dingin. *** "Hujan?" gumam Bintang. "Dok. Tolongin temen kami..." "Dia kenapa?" "Tadi sewaktu main basket tiba-tiba aja Hujan pingsan," jawab Juna. *** "Jangan egois dengan pendapatmu sendiri!" ketus Bintang pada Samudra. "Memangnya kenapa?! Bukankah abang juga benci sama mereka!" "Semua bisa berubah Sam." sahutnya dengan tatapan dingin. *** "Ini untuk kamu..." Hujan tersenyum dibalik bibir pucatnya, "Tumben. Biasa galak..." canda Hujan. "Kamu itu ya! Sakit aja sengaja buat orang kesel. Apalagi kalau gak sakit." ketus Milia Seokjin sebagai Hujan Yoongi sebagai Bintang Jungkook sebagai Samudra Namjoon sebagai Bumi Pembaca sebagai Milia
You may also like
Slide 1 of 10
KARAFERNELIA  cover
RHEALLA : Antagonis's fiancee cover
ASING!✓ cover
gak gitu! | kang minhee cover
Transmigrasi : 𝕬𝖑𝖙𝖆 𝕵𝖆𝖞𝖊𝖓𝖉𝖗𝖆 𝕭𝖎𝖒𝖆𝖓𝖙𝖆𝖗𝖆 cover
WHEN WE WERE US cover
Sequel; Don't Hate Me Dad (END) ✔ cover
Mami cover
"Hujan"  Brothership Lokal (Seokjin)  cover
Halu2 (nct)ft. sungtaro cover

KARAFERNELIA

42 parts Ongoing

Cerita ini menggambarkan perjalanan emosional Bryan dan Alesha serta dampaknya pada anak-anak mereka, menggambarkan kebahagiaan di tengah kesedihan dan harapan untuk masa depan. .... Raka berdiri di tengah kamar, wajahnya merah dan napasnya memburu. "Lu mending keluar dari kamar gue sekarang juga! Lu cuma ganggu gue, tau nggak? Bicara yang penting-penting aja, jangan cuman bikin ribut!" ujarnya dengan emosi memuncak. Bian, yang sudah lelah dengan suasana tegang, menjawab dengan nada kesal, "Biasa aja napa sih? Iya, iya, gue keluar. Gue nggak akan ganggu lo lagi." Dengan geram, Bian membuka pintu dengan keras dan menutupnya sampai bergetar. Kamar itu kini hening. Raka berdiri diam, meresapi kesunyian yang menggigit. Di sudut kamar, dia membiarkan air mata menetes perlahan, wajahnya tersembunyi di balik tangan. Dalam isak tangisnya, dia berbisik, "Gue nggak benci, gue cuma kangen. Gue pengen banget ngerasain pelukan dari sosok ayah, tapi dia udah punya keluarga sendiri, jadi gue nggak bisa ganggu dia." Raka merasa frustasi dan terpuruk, merasakan setiap detik beratnya kepergian dan kekosongan yang ditinggalkan. Seperti jejak langkah yang meninggalkan bekas, kenangan itu terus menghantui dan menyisakan luka dalam hati.