Luna Bailey, seorang aktris papan atas Indonesia yang memiliki reputasi kuat dan dingin, terbiasa menghadapi dunia dengan ketenangan. Namun, ketika skandal lama dari masa sekolahnya muncul ke permukaan, hidupnya yang tertata mulai terguncang. Sebuah tulisan anonim di komunitas online menyebutkan bahwa Luna pernah menjadi seorang pembully. Berita ini viral dan membuatnya dibenci oleh para fans fanatik Joe, idol pria terkenal yang baru saja menjadi lawan mainnya dalam sebuah film.
Di tengah sorotan publik yang semakin panas, muncul kabar mengejutkan tentang Kevin Blake, pemain bola ternama yang kini membela tim nasional Indonesia. Tak disangka, Luna dan Kevin dulunya pernah satu sekolah dan bahkan duduk bersebelahan. Romansa tersembunyi yang melibatkan keduanya mulai terungkap, membuat media dan publik semakin penasaran.
Kevin, yang kini menjadi bintang sepak bola yang digilai oleh banyak penggemar, tidak dapat menghindari masa lalunya bersama Luna. Ketika skandal ini makin merembet, Luna dan Kevin harus menghadapi sorotan media, menyelesaikan masalah lama, dan berhadapan dengan perasaan yang mungkin tak pernah hilang.
Akankah keduanya mampu menghadapi tekanan dari publik dan menemukan kembali hubungan yang mungkin belum selesai? Ataukah masa lalu yang penuh dengan intrik dan rasa cemburu justru akan menghancurkan segalanya?
Genre: Romance, Drama, Contemporary
Tema: Skandal, Masa Lalu, Dunia Hiburan, Olahraga, Romansa Tepat Waktu
Aditi ingin bunuh diri, tapi untuk mengakhiri hidup pun teras sulit ia lakukan.
Ada saja hal yang membuat ia gagal untuk mengakhiri hidup.
~
Sejak lahir hingga usia dua puluh empat tahun, sudah banyak bekas luka yang Aditi dapatkan, tidak. Aditi tidak punya ibu tiri. Semua bekas luka itu maha karya ibu kandungnya sendiri, dan itu masih luka fisik belum lagi luka batin yang ia terima. Racauan dan makian ibunya menjadi nyanyian yang ia dengar dalam menjalani hidup.
Tentunya, hidup yang tidak Aditi harapkan. Terlebih ia yang sudah menjadi korban pemerkosaan untuk kedua kali dengan pelaku yang sama.
~
Semua itu sudah cukup untuk menjadi alasan Aditi mengakhiri hidup. Tidak ada yang menginginkannya, sejak awal. Sejak ia lahir.