Dunia ini dulunya milik manusia. Setiap kota, jalan, dan bangunan dibangun dengan tangan-tangan manusia, mencerminkan dominasi mereka atas bumi. Mereka tak pernah menyadari bahwa di bawah kaki mereka, di balik dinding-dinding retak dan saluran gelap, ada makhluk kecil yang selalu mengamati, menunggu saatnya tiba.
Kecoak. Selama berabad-abad, mereka hanya dianggap sebagai hama-makhluk kecil yang menjijikkan, diburu dan dihindari. Namun, tak seorang pun menyangka bahwa kecoak menyimpan rahasia evolusi yang tak terduga. Di saat manusia semakin tenggelam dalam kerakusan dan perusakan alam, kecoak diam-diam beradaptasi. Tubuh mereka mengeras, pikiran mereka berkembang, dan yang terpenting, mereka belajar berorganisasi.
Pada suatu malam yang tampak seperti malam lainnya, perubahan besar dimulai. Di bawah kota-kota besar, dalam reruntuhan yang terlupakan, kecoak-kecoak mulai bergerak. Dipimpin oleh Raja Kecoa, makhluk yang telah melalui transformasi luar biasa, mereka muncul ke permukaan, bukan lagi sebagai hama, melainkan sebagai calon penguasa baru.
Kini, manusia menghadapi kenyataan pahit, kekuasaan yang mereka pegang selama ini tak lagi mutlak. Dunia berubah dengan cepat. Kecoak-kecoak mengambil alih, menguasai teknologi, dan mengendalikan ekosistem. Mereka bukan sekadar bertahan, mereka mengambil alih, memaksa manusia untuk beradaptasi dengan aturan baru.
Namun, di tengah kekacauan itu, seorang ilmuwan muda bernama Lina menyadari bahwa perang bukanlah satu-satunya jalan keluar. Dengan alat yang ia ciptakan, ia mampu berkomunikasi dengan kecoak dan menemukan bahwa, di balik kekuatan yang menakutkan, kecoak hanya menginginkan pengakuan dan keseimbangan.
Kini, nasib dunia terletak di ujung benang. Apakah manusia akan belajar untuk hidup berdampingan dengan penguasa baru mereka, ataukah kekacauan ini akan berlanjut hingga semua peradaban hancur?
BELUM DI REVISI!!
Asti Rahmalia, gadis berbadan gempal dengan pipi bulat. yang meninggal akibat kelelahan, lalu masuk kedalam novel pemberian sahabatnya dan memasuki raga figuran tanpa peran.
••••
"Lah, ini mah bukan wajahku. Walaupun pipinya sama-sama bulat, tapi tetep aja, kulit ku ga putih. Kemana kulit coklat ku." gadis itu menatap sedih wajah barunya di cermin.
JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE, DAN KOMEN YAA...
JANGAN PLAGIAN YA, OI! itupun kalo masih ada malu buat gak jiplak karya orang lain😊
ini cerita yang dibikin saat gabut melanda. Jadi kalo gak suka boleh minggat.🙃