Prince Halilintar

"saya bermaksud ingin melamar tuan putri Charlize yang mulia" ucap pemuda iris merah itu Sambil berlutut di hadapan kaisar yang duduk di atas takhta nya.

Charlize yang baru saja datang sambil minum anggur langsung tersedak,
"Apa-apaan?" Tanya Charlize dengan wajah memerah.

Hali yang mengenali suara kesal khas itu langsung berbalik ke belakang dan tersenyum manis pada sosok cantik itu.

"Hei-hei-hei? Tunggu dulu-

"Bagaimana kau ada di sini?" Heran nya sambil melipat kedua tangannya di depan dada, tanpa menyadari ada empat mata yang melihatnya dari dekat kursi ratu.

Joanna yang melihat putrinya masuk tanpa permisi dan langsung mengoceh kesal hanya bisa menggelengkan kepalanya, "Bersikap lah yang sopan tuan putri Charlize, disini ada Raja Amato dan Ratu Mara" peringat sang Ibu.

Charlize yang baru sadar akan kehadiran ayah dan ibu dari Halilintar sontak langsung menunduk sopan, "E-eh?-"

"Salam kepada yang mulia raja dan ratu, maafkan saya karena tidak menyadari kedatangan yang mulia "

"Tidak apa-apa Charlize " balas Mara, tersenyum manis pada calon menantunya tersebut.

"Ganti baju mu Tuan putri. Bukankah tidak sopan jika kau berada di ruangan takhta Kaisar dengan pakaian perang?" Ibu nya terkekeh kecil.

Pipi gadis itu memerah tipis. Sedikit menyesal masuk ke ruangan takhta raja dengan pakaian latihan nya.

"A-ah b-baiklah, permisi yang mulia " Charlize menunduk hormat dan kemudian perlahan-lahan dan dengan anggun keluar dari ruangan takhta raja.

"HALI SIALAN!" Umpat nya setelah cukup jauh dari pintu takhta.