Line of Fire

Kayla Pramesti Anindiya, seorang jurnalis investigasi yang dikenal cerdas, tangguh, dan tidak mudah gentar. Dengan kemampuan analitis yang tajam dan intuisi yang kuat, ia berani menyelami kegelapan dunia kejahatan demi mengungkap kebenaran. Dalam misinya menyelidiki sindikat narkoba terbesar di Indonesia, Kayla menemukan bahwa sindikat ini dipimpin oleh Axel Dirgantara Mahesa seorang pria karismatik namun kejam. Axel, dengan pesona yang menakutkan, mengendalikan kekuatan kriminalnya dengan tangan besi. Di balik sikap tenangnya, Axel tak segan menggunakan kekerasan dan manipulasi untuk mencapai tujuannya.

Ketegangan memuncak ketika Kayla ditangkap oleh Axel, tetapi alih-alih membunuhnya, Axel justru tertarik pada kecerdasan dan keberanian Kayla. Namun, daya tarik ini bukan tanpa risiko Axel tetaplah sosok berbahaya yang hidup dalam dunia kelam penuh kekerasan, di mana kelemahan tidak pernah dimaafkan.

Sementara itu, Kenzo Wirawan Satriadi, mantan kekasih Kayla yang kini seorang detektif polisi, sedang dalam misi untuk menghancurkan sindikat tersebut. Sebagai pria yang mengandalkan logika dan disiplin, Kenzo masih memiliki perasaan mendalam terhadap Kayla, dan ia bersumpah akan menyelamatkannya dari genggaman Axel, meski tahu bahwa Kayla semakin terseret ke dalam dunia kriminal.

Ancaman terbesar bagi mereka datang dari Rendra, ayah tiri Axel, seorang pejabat politik yang kuat dan korup. Rendra tidak hanya melindungi sindikat narkoba, tetapi juga menjadi otak di balik operasi gelap yang melibatkan manipulasi ekonomi dan politik. Ia adalah sosok bayangan yang licik, yang bahkan Axel takutkan. Dengan kekuatan politik yang mengancam semua orang yang berani melawannya, Rendra siap menyingkirkan siapa pun, termasuk Kayla, yang bisa membongkar rahasia besar sindikatnya.

Di tengah pertempuran ini, Kayla harus memutuskan apakah ia akan tetap berpegang pada integritasnya sebagai jurnalis atau jatuh ke dalam cengkeraman dunia kelam yang dikuasai Axel dan Rendra.