Teman-temannya suka bilang kalau dia itu 'kulkas hidup'. Wajah dingin, sikapnya yang lebih-lebih, dan yang terakhir cukup parah, masih single. Kala teman-temannya sudah sibuk dengan keluarga kecil mereka, Yunki masih sibuk berkutat akan hidup, pekerjaan, serta adik kecilnya. Iya, si Taehyung itu, bocah 9 tahun super hiperaktif yang tingkahnya tak pernah gagal membuat Yunki naik pitam setiap harinya.
"Kak Yunki, dengarkan Taehyung!"
"Kak Yunki, kaos kaki Tae kena susu stroberi!"
"Ugh.. Kak Yunki! Tolong ambilkan tas selempang ini, Tae tidak sampai!"
"Kak Yunki, lihat ini! Keren, 'kan!?"
"Kak Yunki, Kak Yunki!"
Dan panggilan-panggilan 'Kak Yunki' yang menyenangkan dengan tujuan berbeda lainnya. Seandainya telinga Yunki itu bisa dilepas, sudah pasti akan ia simpan mereka di dalam lemari pembeku. Kasihan, telinganya itu pasti butuh istirahat. Akan ia simpan, sampai tiada lagi suara cempreng itu terdengar. sampai Taehyung tertidur dengan lelap, dan Yunki bisa menikmati waktu yang tersisa dengan tenang bersama telinga bekunya. Psst, tapi Yunki masih sayang adik satu-satunya itu kok. Dengan sepenuh hati, dan dengan sepenuh jiwa walau seringkali darahnya naik melebihi kepala. Selama itu adalah adiknya, Yunki sanggup menerima segala tingkahnya.
Tinggal Satu atap dengan cowok yang sering membully dirinya di sekolah? akh! itu adalah hal buruk yang di alami oleh Athera si gadis lugu itu.
Gadis lugu itu terpaksa menggantikan ibunya yang sedang sakit parah sebagai asisten rumah tangga, yang membersihkan rumah majikannya serta mengurus pemilik rumah itu, Athera tak masalah jika melakukan hal itu, namun masalahnya ada pada pemilik rumah itu, kenapa? ternyata anak dari majikan itu adalah cowok yang sering mengganggu dirinya di sekolah, cowok yang sering memakinya, merendahkannya dan lain lain yang membuat hati Athera sedih karena ucapan tajam dan Kasar dari cowok itu.
Itu masalahnya, sangat takut sekali berhadapan dengannya, apalagi tatapan matanya yang tajam saat setiap orang memandangnya, tetapi mau bagaimana lagi ia harus satu atap dengan nya dan menjadi asisten nya itu, ia harus kuat mental menghadapi cowok yang kasar itu.
Bisakah Athera bertahan tinggal satu atap dengan cowok yang selama ini membuatnya menderita? Atau justru keadaan ini akan mengubah segalanya, termasuk cara Marvel memandangnya?