Daniel harus hidup menderita bersama adik dan ibunya dalam kemiskinan. Ayahnya yang sudah tiada meninggalkan hidup yang begitu pelik kepada mereka bertiga. Daniel Anak pertama yang tidak sanggup melihat ibunya yang memiliki ganguan pendengaran dan sakit-sakitan, Adiknya yang kekurangan Gizi. Di tenggah malam, ia berniat membunuh adik serta ibunya. Namun adiknya menghentikannyan. Daniel yang emosi meluapkan emosinya dengan cara memukul adiknya tanpa ampun, lalu pergi meninggalkan rumah karena merasa bersalah kepada mereka. Akankah Daniel pergi selamanya karena rasa bersalah atau kembali ke keluarganya untuk minta maaf atas kejadian malam itu?