Di tengah malam yang tenang, suara notifikasi game berbunyi di ponsel Yujin. Ia berbaring di kasur sambil menggulir pesan.
Leeseo: "Yujin, kamu online? Aku bosen, ayo mabar!"
Yujin tertawa kecil, segera membuka aplikasi dan mengundang Leeseo ke dalam game Mobile Legends. Mereka masuk ke rank match, dan seperti biasa, Leeseo memilih hero favoritnya.
Leeseo (di voice chat): "Kayak biasa aku pake Carmila terus kamu pake Cecilion ya. Jangan sampai mati duluan!"
Yujin: "Santai, aku jago kok."
Malam itu, mereka bermain selama berjam-jam. Tawa, keluhan, dan lelucon mengalir tanpa jeda. Kadang, ketika kalah, Leeseo pura-pura ngambek dan Yujin harus membujuknya. Tapi yang paling Yujin sukai adalah cara Leeseo selalu tertawa lepas setiap kali menang-tawa yang membuat Yujin merasa tenang, seakan seluruh dunia bisa menunggu.
Setelah pertandingan terakhir mereka malam itu, Leeseo mengirim pesan sambil menambahkan emotikon hati kecil di ujung kalimatnya.
Leeseo: "Yujin, kamu tahu nggak? Aku senang banget bisa main sama kamu kayak gini. Rasanya nggak pernah bosen."
Yujin: "Aku juga. Kapan-kapan kita mabar lagi, ya?"
Leeseo: "Janji, ya."
Saat itu, mereka tidak tahu bahwa janji itu akan sulit dipenuhi.