Di sudut ruang itu, dia duduk dengan tenang, matanya menerawang ke luar jendela, menatap hujan yang turun perlahan. Setiap butir air yang jatuh seperti mencerminkan pikirannya yang tak pernah berhenti. Ada kedamaian dalam keheningan, namun di balik wajah yang selalu terlihat tenang, siapa yang tahu apa yang sebenarnya ada di dalam hati seorang perempuan itu?
Orang-orang sering kali melewatkan keberadaannya, tidak terlalu peduli dengan siapa dia atau apa yang ada di pikirannya. Mungkin karena dia tidak pernah meminta perhatian. Wajahnya yang kalem, sering kali tertutup oleh rambut panjang yang rapi, membuatnya tampak seperti bayangan yang melintas di antara keramaian. Namun, di balik sikap pendiamnya, ada banyak hal yang tersembunyi, tak mudah diungkapkan oleh kata-kata.
Mabel jarang sekali berbicara lebih dari yang diperlukan. Dia lebih memilih untuk mendengarkan, mengamati, dan mencatat segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya. Ada semacam kepekaan dalam dirinya yang membuatnya mampu merasakan apa yang orang lain tak mampu lihat. Mungkin itu sebabnya, dia selalu menjadi sosok yang bisa dipercaya untuk memegang rahasia, meski tak banyak yang tahu betapa berat beban yang dipikulnya.
Dan akhirnya, setelah sekian lama, orang-orang mulai sadar. Mereka mulai menyadari bahwa perempuan yang selalu ada di balik bayang-bayang itu bukanlah sosok biasa. Mabel Prameswari, namanya. Seorang perempuan yang tak banyak bicara, namun setiap kata yang keluar darinya selalu penuh makna. Mabel, dengan segala keanggunan dan kebijaksanaannya, telah lama menjadi inti dari banyak hal yang orang-orang anggap sepele. Dia adalah sosok yang, meskipun tidak mencuri perhatian, selalu memiliki kekuatan.Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang