Aeris adalah seorang gadis muda yang selalu merasakan tekanan dan ketidakadilan dari kedua kakak tirinya, Alex dan Theo. Sejak kecil, hidupnya penuh dengan penderitaan dan ketidakbahagiaan. Kebencian Aeris terhadap mereka tumbuh seiring berjalannya waktu, membuatnya bertekad untuk pergi meninggalkan rumah begitu ia dewasa.
Namun, saat kebebasan sudah ada di depan mata, sesuatu yang ajaib terjadi. Aeris tiba-tiba ditarik kembali ke masa lalu, tepat ke masa kecilnya yang penuh penderitaan. Tanpa mengetahui alasan di balik kejadian ini dan menyadari bahwa tidak ada cara untuk kembali ke masa depan, Aeris memutuskan untuk mengambil kendali atas nasibnya.
Dengan pengetahuan masa depan dan pengalaman pahit yang ia miliki, Aeris mulai merencanakan langkah-langkah untuk mengubah jalannya hidup. Ia berusaha memperbaiki hubungan dengan Alex dan Theo, serta menghindari peristiwa-peristiwa yang menyebabkan masa lalunya menjadi begitu sulit. Perjuangan Aeris untuk mengubah nasibnya tidak hanya mengajarkannya tentang kekuatan dan ketekunan, tetapi juga tentang arti sebenarnya dari keluarga dan pengampunan.
Sebagai seorang saintess, Luella De Webster memiliki kewajiban yang tertumpu kepada dua pundaknya. Namun, apa jadinya kalau saintess yang seharusnya menjadi boneka kuil justru memilih untuk menyembunyikan identitasnya?