"Dunia memang tempatnya lelah, gundah, penuh fitnah, dan musibah. Orang-orang yang sudah teruji keimanannya pun, tak akan lepas dari ujian-Nya. Ujian bukan bentuk uji coba, tapi ujian adalah proses pendewasaan, dan penerimaan atas semua kasih dan sayang, yang diberikan Tuhan. Walaupun kita merasa itu buruk, yakinlah, semua itu yang terbaik."
Tidak ada anak yang serupa, watak, nasib, dan keahliannya. Semua istimewa dengan caranya, dengan kelebihannya. Namun sayang, banyak orang tua yang tak sadar terlalu banyak menuntut dan membandingkan. Sampai melupakan bagaimana pedihnya duka dan lara yang dia timpakan kepada anaknya.
Sebuah kisah sederhana, keluarga yang memiliki tahta penting ditengah-tengah masyarakat, dihormati, dan disegani, tapi tetap saja tidak akan lolos dari kasarnya fitnahan manusia.
Kisah yang dikemas sesederhana mungkin, agar mudah dipahami, dan diterima. Yang buruknya abaikan, sekiranya ada sedikit pelajaran yang bisa diambil, silakan.
Cerita cinta, harmonisnya sebuah rumah tangga, dan ujian dalam rasa, menjadi bumbu yang author masukkan ke dalam cerita ini.
"Pertunangan kita ini harus dirahasiakan!"
Begitu kesepakatan Kama dan Gege sebelum keduanya melakukan kegiatan KKN 111 Desa Welasasih. Hubungan pertunangan yang hanya diinginkan oleh dua pasang orangtua sementara Kama dan Gege menyatakan tidak saling suka.
Yang semua orang tahu Kama punya pacar bernama Laika. Yang semua orang tahu, Gege tidak terikat dengan siapa-siapa.
Namun, seiring berjalannya waktu, rahasia yang sederhana ternyata lama-lama ingin menunjukkan diri pada dunia. Ternyata, Kama tidak terima saat banyak laki-laki yang mendekat pada Gege dan menyatakan suka. Ternyata, usaha Gege sia-sia saat diingatkan bahwa cinta pertamanya adalah Kama.
Ketegangan terus berkembang, hingga semua masalah bermunculan dengan sembarangan. Jadi, bagaimana Kama? Kamu tetap pada Laika atau memutuskan kembali pada Gege dan menyatakan suka?
24/11/24