Anak pertama perempuan sering kali dianggap sebagai orang yang memiliki kesabaran seluas samudera, kemandirian, juga kecerdasannya, peran penting, panutan untuk adiknya, pendengar yang baik, menjadi garda terdepan untuk orang tua dan adiknya, serta tulang punggung keluarga. Memiliki segudang mimpi, sejuta harapan dari dirinya sendiri dan juga dari kedua orang tuanya. Banyak sekali beban yang ia pikul sendirian. Tak mudah baginya untuk selalu menyiapkan kedua telinga. Semua orang pasti akan mencarinya untuk mencurahkan isi hati yang mengganjal dan meminta saran. Ia selalu memberikan respon yang terbaik agar orang di sekitarnya merasa nyaman ketika berbicara, bercerita, dan berada di dekatnya. Kenyataannya, ia tak terlalu pandai dalam melakukan hal tersebut. Jika melakukan kesalahan saja sering dianggap manusia egois dan tak mau kalah.