Aku resah menerka-nerka, kepalaku dipenuhi tanda tanya. Aku ada dimana!? Aku terpakur dalam diam, ditempat ini dengan segala emosi dan misteri yang menghuninya, menahan laju langkahku untuk bergerak. Aku takut... Aku harus pergi menuju cahaya... Hingga akhirnya terdengarlah lengkingan parau yang menyayat kelengangan. Tangisan itu menggema ke segala penjuru dan tak ditanggapi siapapun. Nalarku diguncang saat mengetahui dari mana sumber tangisan itu. Aura kegelapan menguar kuat, iblis-iblis itu berdiri tegak di gelanggang terbuka. Namun, yang ku saksikan didepan lebih menakutkan. Upacara ritual berdarah tengah berlangsung . Manusia diseret ketengah lingkaran dan dijadikan santapan pemuas hasrat hewan mereka. Orang-orang tanpa busana itu bernyanyi, menari, tertawa dan berteriak sambil memegangi kepala korban mereka. Darah yang mengucur dari tubuh korban, diminum bersama, dengan sebuah mantra pemujaan kepada iblis yang menyesatkan. Mata orang itu kosong dan buas, seakan jiwanya telah sirna dari raganya. Sehingga mereka bisa menyatukan diri mereka dengan semesta dan pencipta setelahnya, melepaskan segala hawa nafsu dunia hingga ketitik puncak kepuasan. Dan mereka menamai diri mereka PREDATOR... _________________________All Rights Reserved
1 part