Debu yang menutupi buku itu tersapu oleh jari-jari lentik Deon. Matanya menatap tulisan perak diatas sampul buku berwana coklat itu. Perlahan-lahan ia membuka buku itu, dan menyapu setiap kata-kata dalam buku itu dengan matanya. Semakin lama ia membaca, semakin banyak air mata memupuk di ujung matanya. Saat dibacanya kalimat terakhir di buku itu matanya sudah tak kuasa menahan tangis. *** Alexander bertemu Deon disebuah bar. Dua laki-laki yang lurus bagai tiang. Mereka berdua yang sama-sama patah hati membuat ide gila untuk membalas dendam. Apakah mantan mereka yang patah hati? Atau apakah mereka? yah, tak ada yang tau.All Rights Reserved
1 part