Lyra ingin rumahnya menjadi alasan dia benar-benar pulang. Bukan sekedar untuk menjadi tempat peristirahatan. Tinggal di tengah-tengah keluarga yang tak harmonis membuat Lyra selalu merasa kurang. Ditambah, segala permasalahan yang menimpa keluarganya, Lyra sama sekali tak menginginkan dia menjadi bagian dari keluarganya. Setiap hari Lyra berdoa, setidaknya dia cepat dewasa agar bisa cepat pergi dari rumah dan meninggalkan mereka. Sampai hari di mana Lyra melihat kebiasaan Windy yang selalu menjahit boneka lusuhnya alih-alih membeli baru. Lyra mulai memperhatikan kehidupannya. #eventcetakbuku #penerbitpss InsyaAllah selesai dalam 3 bulan.All Rights Reserved