Kamu tidak pernah nyata. Tepatnya, cintamu kepadaku, tidak pernah nyata. Tidak pernah ada. Cintamu hanya ilusi semata. Rayuanmu hanya bualan yang akan hilang begitu saja. Bualan-bualanmu yang manis telah kumakan tanpa waspada. Kamu, kamu membangun istana cinta di hatiku, tapi kamu juga yang menyadarkanku, istana cinta itu tidak pernah ada. Semuanya, palsu. Ilusi itu tidaklah lebih dari mimpi. Kamu, kamu memberikan warna-warni pelangi cinta untukku, tapi kamu juga yang menyadarkanku, semuanya itu hanya biasan putih semata. Tidak berwarna. Kamu, kamu menjanjikanku sebongkah berlian. Tapi yang ku dapat, hanya seonggok sampah busuk. Janjimu hanya sebuah bualan yang tidak berarti apa-apa, hanya di mulut saja. Kata-kata yang kamu lafalkan hanya hembusan napas, yang akan hilang terbawa angin. Tidak bersisa Kamu terima kasih untuk semuanya. Kebohongan manis yang telah ku cecap dan kejujuranmu yang harus kuterima dengan nelangsa. Selamat kamu telah sukses membuat ilusi yang spektakuler