Olgavio series-1 𝐖𝐀𝐑𝐍! This story is about obsession, possessiveness, maturity, and violent scenes. Bijak-bijaklah memilih bacaan sesuai usia kalian sebelum menyalahkan! Minor konflik, cukup ringan untuk dinikmati, tapi jangan senang dulu, karena the human heart is always changing, and I am too. So yap, lihat kedepannya aja kayak gimana. I clap my hands, dan kuucapkan selamat datang-serta selamat menyelam di lautan Olgavio-19'7. Dia siap mengguncang jiwa raga mu. Jika sudah jatuh cinta, kabari aku dengan dukungan manjamu, ya! [Vote, comment, and beri big applause] ───⋌﹒⚓🏴☠️🚩-˚. ᵎᵎ─── "Siapapun yang berniat memisahkan saya dengan Chezalova, maka lihatlah apa yang terjadi pada tubuh mereka yang terpisah-pisah di atas gantungan tali rafia." -Ramero Vecchio Olgavio Warning! Sebuah potongan tubuh ditemukan tergantung di sebuah rumah usang yang sudah lama ditinggalkan. Diketahui pelaku menggunakan tali rafia untuk menggantung potongan tubuh tersebut. Pihak keamanan masih menyelidiki identitas korban dan mencari potongan tubuh lainnya yang masih belum ditemukan. Diharap apabila mempunyai keluarga yang hilang atau belum pulang dalam beberapa hari tanpa kabar, segera lapor pihak keamanan, barangkali korban adalah salah satu anggota keluarga kalian. Demikian, berita Adfer- Cklit. "Kenapa dimatikan?" Ramero terkekeh. "Fungsi kata dimatikan yang kakak maksud tertuju pada siapa? Televisi? Atau korban dalam pemberitahuan?" "Opsi kedua." Ramero meneguk anggur yang telah mengalami fermentasi hingga memiliki sensasi memabukkan, kemudian melipat bibirnya ke dalam. Bibir yang telah memerah karena efek minuman wine Screaming Eagle kini tersenyum lebar hingga matanya menyipit. Otaknya mulai mengirim sinyal ke organ mulut hingga membuatnya mengeluarkan sebuah jawaban. "Karena aku lebih gila daripada Olgavio pertama." Benar, Olgavio pertama mengakui bahwa Olgavio terakhir alias Ramero Vecchio Olgavio lebih kejam daripada dirAll Rights Reserved
1 part