Menceritakan tentang seorang gadis yang jatuh cinta dengan seseorang, namun dirinya hanya jatuh cinta sendirian. Dia Azalea Xaviera Agrasta. Dirinya mencintai pria bernama Sagara Bramasta, namun setiap kali dirinya mengejar Sagara, dirinya selalu di tolak berkali-kali.
Akankah Azalea mampu meluluhkan hati seorang Sagara Bramasta??
" Gar gue suka sama lo."
" Tapi gue gak suka sama lo."
_______________________
" Gar gue gak pernah bully pacar lo, meski gue cemburu liatnya."
" TAPI KALO BUKAN LO SIAPA LAGI HAH!! "
_________________________
" OK FINE, GUE GAK BAKAL NGEJAR LO LAGI, GUE CAPEK JATUH CINTA SENDIRIAN, GUE CAPEK HARUS MAKAN HATI TIAP HARI, GUE CAPEK HARUS LIAT COWOK YANG GUE CINTA DARI DULU SAMA CEWEK LAIN, selamat lo berhasil bikin gue nyerah, itukan yang lo mau, selamat Gar, SELAMAT. "
" Maaf Za gue emang gak pernah cinta sama lo."
__________________________
" Za gue mau nongkrong."
" Ya."
" Za gue mau ke club."
" Ya.:
" Za gue mabuk."
" Hm."
______________________________
" Za lo ingat gue kan?."
" Lo siapa?."
[Brothership, Familyship, & Bromance Area]
[Not BL!]
.
.
.
Perlakuan kasar juga sikap acuh tak acuh menjadi landasan penyesalan mereka saat melihat tubuh itu terbaring kaku di ranjang pesakitan setelah sebelumnya di tangani oleh dokter. Satu kalimat yang keluar menyentak begitu dalam relung hati mengingat semua duka yang tertoreh pada sosok lembut itu.
"Tuan muda telah tiada."
Begitu katanya.
Sangat singkat namun kalimat itu tidak pernah ingin mereka dengar. Tidak sekali pun dalam hidup mereka.
Jika saja kesempatan kedua itu ada, maka izinkan mereka untuk menebusnya. Memberikan kehidupan lebih baik padanya yang mengulas luka penyesalan paling dalam bahkan tanpa sebuah kata.
"Mendekat lah, papa ingin mendengar detak jantung mu."
"Jangan makan makanan tidak sehat! Bawa bekal saja dari rumah."
"Jika berani bergadang, aku akan tidur sembari memelukmu hingga pagi."
"Diam saja di sana, olahraga berat tidak baik untuk tubuh mu yang lemah."
"Kenapa kalian semua bertingkah aneh seperti aku orang tua berusia seratus tahun?"
.
.
.
Bunga Hyacinth melambangkan duka, penyesalan, kecemburuan dan iri hati. Dalam mitosnya Hyacinth tumbuh dari darah seorang pemuda yang sangat di sayangi oleh Apollo dan Zephyr, dan dia terbunuh karena rasa iri Zephyr pada kedekatan antara si pemuda dan Apollo. Tetapi di sisi lain, Hyacinth juga memiliki makna pengampunan atas kesalahan orang lain.