One Eye
  • Reads 12
  • Votes 3
  • Parts 1
  • Reads 12
  • Votes 3
  • Parts 1
Ongoing, First published Oct 22, 2024
"Bukankah sebuah kebahagiaan dalam hidup, ketika kita menerima donor dari bagian tubuh manusia yang tak pernah kita miliki?"

Maya Louise, biasa dipanggil Maya, adalah seorang gadis berdarah Prancis dan Indonesia yang harus menerima sebuah pemberian-sebuah anugerah yang sekaligus bisa menjadi kutukan.

Sebuah insiden membuat mata kirinya tak lagi bisa melihat, menjadikannya buta permanen. Namun, sebuah keajaiban terjadi ketika seorang pasien di rumah sakit yang ia kunjungi, secara cuma-cuma, mendonorkan mata kirinya untuk Maya.

Saat mendengar kabar itu, kebahagiaan pun menghampiri hidup Maya. Tapi, kejadian itu telah terjadi dan tak bisa diulang kembali.

Memang benar, Maya bisa melihat lagi dengan mata kirinya. Namun, penglihatannya tidak terbatas hanya pada dunia manusia. Dengan jelas, ia kini bisa melihat makhluk tak kasat mata-sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan.

Akankah ini menjadi keberuntungan bagi Maya? Atau malah sebaliknya?
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add One Eye to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Stadiun Berdarah cover
MISTERI LORONG SEKOLAH [PROSES REVISI] cover
ALSAKI cover
Teror Buto Ijo cover
WULAN SEASON 2 : SUMUR PATI [Pageblug Di Desa Kedhung Jati 2] cover
VAMPIR (HAECHAN HAREM) cover
BALLERINA BERDARAH cover
The Pennywise [Lilynn]  cover
TERSESAT (Wangxian/Yizhan) cover
Pesan Terakhir cover

Stadiun Berdarah

49 parts Complete

Banyaknya darah adalah bukti bahwa pertarungan pernah terjadi di sini. Tujuannya datang ke Indonesia adalah untuk memastikan hal itu. Nama orang ini adalah Asano Takatou, Seorang peneliti yang berasal dari Jepang. Kira-kira sepuluh tahun yang lalu, saat Asano masih kelas satu SMA, ada sebuah kejadian berdarah di sebuah stadiun sepak bola di Indonesia yang mengharuskan stadiun tersebut ditutup paksa oleh pihak yang berwenang. Kejadian itu sempat menjadi ramai diperbincangkan di dunia sepak bola, bahkan mendapat dukungan moral dari berbagai klub internasional. Namun, yang namanya berdarah tentunya tidak indah. Banyak orang yang melewati stadiun ini dan merasakan berbagai macam kejanggalan. Asano yang saat ini berumur 25 tahun dan sudah menjadi peneliti ternama di Jepang, tertarik untuk meneliti hal ini dan keinginannya itu disetujui oleh pemerintah Jepang. Asano pun segera terbang ke Indonesia untuk memastikan apakah stadiun tersebut banyak mengalami hal aneh seperti yang dirumorkan?